Mesin Pencari

Jumat, 30 Oktober 2015

Hindu-Buddha: Teori Masuknya Agama Hindu-Buddha ke Indonesia

Terdapat berbagai pendapat mengenai proses masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia. Sampai saat ini, masih ada perbedaan pendapat mengenai cara dan jalur proses masuknya pengaruh Hindu-Buddha di Kepulauan Indonesia. Berikut teori-teori yang mewarnai sejarah masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia:



1. Teori Brahmana
Teori ini merupakan pendapat J.C. van Leur yang menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu-Buddha disebabkan oleh peranan kaum Brahmana. Dasar dari pendapat ini adalah, ditemukannya prasasti-prasasti yang menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa. Pada saat itu, bahasa dan huruf tersebut hanya dikuasai oleh kaum Brahmana. Selain itu, adanya kepentingan dari para penguasa untuk mengundang para Brahmana dari India, yang tak lain adalah untuk keperluan upacara keagamaan. Salah satunya adalah upacara inisiasi, upacara tersebut dilakukan oleh para kepala suku agar mereka menjadi golongan ksatria.

2. Teori Ksatria
Teori ini ksatria ini memiliki multipenafsir, namun masih dalam satu koridor. Salah satu yang mencetuskam teori ini adalah R.C Majunder, ia berpendapat bahwa munculnya kerajaan-kerajaan atau pengaruh Hindu-Buddha di Kepulauan Indonesia disebabkan oleh peranan kaum ksatria atau para prajurit India. Para prajurit diduga melarikan diri dari India dan mendirikan kerajaan-kerajaan di Kepulauan Indonesia dan Asia Tenggara pada umumnya. Namun, teori ini kurang disertai bukti-bukti yang mendukung, salah satunya adalah tiadanya bukti bahwa dahulu India pernah menjajah Nusantara dan meyebabkan banyaknya prajurit India yang menetap dan mendirikan kerajaan di Nusantara.

3. Teori Waisya
Teori ini dikemukakan oleh N.J. Krom yang berpendapat bahwa kelompok yang berperan dalam penyebaran Hindu-Buddha di Asia Tenggara, termasuk Nusantara adalah kaum pedagang. Awalnya para pedagang India berlayar mengikuti musim dan kondisi alam. Bila musim angin tidak memungkinkan untuk berlayar, mereka akan menetap lebih lama untuk menunggu musim membaik. Seiring berjalannya waktu, para pedagang India pun melakukan perkawinan dengan penduduk pribumi. Melalui perkawinan tersebut, mereka mengembangkan kebudayaan India di bumi Nusantara.

4. Teori Sudra
Teori ini dikemukakan oleh van Faber. Teori ini menjelaskan bahwa pada jaman dahulu, di India banyak terjadi peperangan. Oleh karena itu, kaum sudra berimigrasi ke Kepulauan Nusantara. Setelah tiba di Nusantara, mereka melakukan pernikahan dengan masyarakat pribumi lalu menyebarkan ajaran Hindu-Buddha.

5. Teori Arus Balik
Teori ini lebih menekankan pada peranan masyarakat Nusantara sendiri dalam proses penyebaran kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Artinya, orang-orang di Kepulauan Nusantara terutama para tokohnyalah yang berlayar ke India. Di negara tersebut, mereka berlajar hal ihwal agama dan kebudayaan Hindu-Buddha. Setelah itu, mereka kembali ke bumi Nusantara dan menyebarkan ajaran yang telah mereka pelajari kepada masyarakat Nusantara.

Arca Prajnaparamita


KONSEP:
1. Teori Brahmana (Pendeta, Pemuka Agama) dicetuskan oleh J.C. van Leur
2. Teori Ksatria (Raja/Bangsawan, Pejabat, Prajurit) dicetuskan oleh R.C. Majunder
3. Teori Waisya (Pedagang) dicetuskan oleh N.J. Krom
4. Teori Sudra (Budak) dicetuskan oleh van Faber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar